Saturday, December 30, 2006

Artikel Favorit

Artikel ini yang selalu mengingatkan kami para orang tua, bahwa IQ saja tidak cukup. Ada yang penting lagi, yaitu EQ. IQ tinggi tidak menjamin sang anak bisa sukses di masyarakat..
Skor IQ yang meninggi ini tidak disertai dengan meningkatnya kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak meningkatkan kesejahteraan anak-anak tersebut.

EMOTIONAL INTELLIGENCE
Selama ini para orangtua memberikan banyak perhatian pada IQ (Intelligence Quotient). IQ diasosiasikan dengan kepandaian yang diwujudkan dalam kepandaian anak di sekolah, khususnya kepandaian dalam ilmu pasti. Hal lain yang dulu juga diyakini orang adalah adanya IQ yang berlaku umum. Jadi anak-anak yang ber-IQ di atas 120 lebih mudah untuk bisa mengambil jurusan yang ia minati di perguruan tinggi, dari kedokteran sampai sastra. Bahkan seakan-akan sudah diramalkan dia bakalan sukses sebagai apa saja, dari birokrat sampai pengusaha.
Emotional Intelligence memainkan peran yang amat penting bagi seseorang untuk dapat menerapkan pengetahuan yang ia miliki. Dengan EI yang baik, seseorang akan dapat bekerja secara efektif dalam tim, mengenali dan berespon terhadap perasaan diri dan orang lain secara tepat serta dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain (Cadman & Brewer, 2001 dalam Papalia, 2004). Lebih jauh lagi, EI amat mempengaruhi hubungan personal dan kemampuan manajemen stress (Cherniss, 2002 dalam Papalia, 2004). Jadi pada dasarnya EI yang baik akan memberi ruang gerak lebih besar bagi IQ untuk tumbuh maksimal. Seperti tercantum pada point ke-dua dari opini Mayer & Salovey tahun 1997; “EI dapat mengatur emosi secara sadar sehingga mampu memajukan pertumbuhan emosi dan intelektual umum.� Anak yang emosinya stabil akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpikir logis, mampu memotivasi dirinya untuk fokus pada aktivitas yang konstruktif dan membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.

Daniel Goleman membagi EI menjadi 5 ( lima ) wilayah utama, yaitu :
Pengenalan Emosi Diri Yaitu mengenali perasaan pada saat terjadinya. Goleman (dalam Papalia, 2004) mengatakan bahwa yang termasuk dalam pengenalan emosi diri adalah self awereness, accurate self assessment dan self confidence . Kemampuan untuk memantau perasaan dan mengevaluasi perasaan dengan tepat amat penting dalam upaya pemahaman diri dan pengambilan keputusan diri yang stabil. Tanpa kemampuan pengenalan diri seseorang akan mudah dikuasai perasaannya sehingga akan sulit mengambil keputusan yang tepat.
Mengelola Emosi Adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan cara yang tepat. Goleman (dalam Papalia, 2004) mengatakan bahwa yang termasuk dalam mengelola emosi adalah self control, trustworthiness, conscientiouness, adaptability, achievement drive, dan initiative . Seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola emosi akan terus bertarung dengan kecemasan, kemurungan , ketersinggungan, bahkan kemarahan yang meledak-ledak. Sebaliknya, seseorang yang dapat mengelola emosi dengan baik akan dapat melakukan manajemen stress, ceria, optimis, tenang dalam menghadapi setiap masalah, dan cerdas dalam menentukan strategi pemecahan masalah.
Memotivasi Diri Sendiri Pengelolaan emosi yang baik merupakan alat yang efektif untuk memotivasi diri, menguasai diri dan berkreasi. Dalam hal ini emosi harus dapat diolah untuk menjadi penggerak dan penentu arah bagi tiap usaha kreatif sehingga seseorang menjadi produktif.
Mengenali Emosi Orang Lain Menurut Goleman (dalam Papalia, 2004) yang termasuk di dalamnya adalah empathy, service orientation, dan organizational awareness. Kemampuan ini amat bermaanfaat, baik dalam membina hubungan personal maupun untuk membina network dan menunjang keberhasilan dalam karir.
Membina Hubungan Dalam membina hubungan dengan orang lain, keterampilan untuk mengelola emosi orang lain juga amat diperlukan. Seseorang yang memiliki keterampilan membina hubungan yang baik akan sukses baik dalam pekerjaan maupun dalam pergaulan. Mempunyai EI yang baik akan amat terasa sewaktu kita sudah memasuki usia dewasa muda, yaitu usia 20-40 tahun. Hal ini disebabkan karena pada saat itulah kita mulai membina hubungan yang lebih mendalam dengan seseorang, mulai membentuk keluarga dan membina karir. Pada usia remaja, EI mulai dianggap penting karena akan mempengaruhi hubungan remaja dengan teman-temannya. Masa remaja pertengahan merupakan masa puncak pembentukan EI (Goleman dalam Papalia, 2004).
Pengembangan EI sebaiknya dilakukan sejak dini. Ini disebabkan karena lebih mudah untuk menanamkan dan membiasakan sesuatu pada anak-anak dibandingkan dengan pada orang dewasa. Dalam kehidupan seorang anak, terutama dibawah usia 6 tahun, keluarga merupakan tokoh identifikasi yang amat penting. Pada usia ini anak belum banyak melakukan interaksi di luar rumah. Teman juga belum menempatkan diri pada posisi yang penting, tidak seperti pada usia 6 tahun ke atas (Papalia, 2004). Kehidupan anak pada usia ini berputar pada lingkungan keluarganya. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dirumah, diantara orangtua, pengasuh atau keluarga lain yang tinggal di rumah. Bila mereka mulai bersekolah, kehidupannya bertambah, yaitu guru.


Oleh karena itulah orang tua, pengasuh dan guru memegang peranan amat penting dalam kehidupan dan perkembangan anak. Anak yang banyak belajar melalui imitasi atau meniru lingkungannya, tentu akan banyak belajar dari orang tua, pengasuh atau guru untuk membentuk tingkah lakunya dan mengembangkan emosinya. Juga perlu diingat bahwa EI amat erat hubungannya dengan budaya dan aturan masyarakat yang berlaku di sebuah daerah. Oleh karena itu kenali dengan baik budaya dan aturan masyarakat di mana kita berada supaya apa yang kita berikan pada anak tidak bertentangan dengan apa yang ia akan temui di dunia nyata. Sumber : Sahabat Nestle

Jalan-jalan Jauh

Opal ama Epan abis jalan-jalan ke Jakarta. Ukuran buat balita termasuk jalan-jalan jauh. Opal & Epan naik mobil.
Berangkat Jumat 22 Desember 2006, pk 19.00 dari Surabaya. Sampe di Jakarta Sabtu 23 Desember 2006, pk. 13.00. Luamuaaaaa.. cuapueekkk..


Alhamdulillah nggak ada yang rewel, semua pada tidur, kayaknya ada enaknya juga yaa, jalan malam.
Ini dia nii foto-foto Opal ma Epan di Jakarta (tepatnya di Bekasi, di rumah Om ILo).
Opal lagi took his picture, di depan rumah.
Kalo yang bawah, Opal lagi ama keluarga..
ga tau ni, kok gambarnya ga bisa upload, lambat banget, mungkin karena ada gempa di taiwan tempo hari itu, jadi koneksi ke blogger dari asia ke amrik agak tersendat)....

Saturday, November 18, 2006

Belajar Masak??

Belajar memasak.. Yang belajar bukan Opal ama Epan, tapi ibunya.. Anak-anak udah mulai suka makan, apalagi Epan, makanan apa aja mau (nak, nak, nak katanya). Makanan apa yang disuka Opal Epan? Yang paling disuka, Bitterballen, Roti Goreng Keju, Makaroni Goreng Keju (resepnya didapet dari homepage Sahabat Nestle) bener-bener khas kesukaan anak-anak kan? Ngomong-ngomong soal makanan, back to the topic... Ibu jadi mau ga mau harus belajar masakin buat Opal Epan, hehehe. (Mungkin ada yang punya resep favorit, bisa dishare, buat dicobain). Khawatir juga ama makanan yang beli-beli di luar kalo dimakan anak-anak, soalnya kadang ada vetsin, pengawet, pewarna, dsb... yang belum terlalu baik buat anak balita.

Saturday, November 11, 2006

Happy Birthday Bapak!!

8 Nopember 2006 Bapak, Selamat Ulang Tahun ke-33. Semoga Bapak selalu dalam limpahan rahmat dan lindungan Allah SWT. Semoga Bapak menjadi suami, bapak, orang tua, teman, bagi kita semua. Semoga Bapak diberikan senantiasa kesabaran, kebaikan, kesehatan, keselamatan, dst. Amin, amin, amin... Another year, another hair... (hahhahha...bener kan Bapak??).

Epan Diare

Senin, 6 Nopember 2006, Epan bangun pagi badannya udah panas, sekaligus di pampers (hihihi sebut merk)nya ada (maaf) kotoran bab-nya. Hmmm panasnya panas sampe 39 degree. Sampai sore masih aja panas, padahal udah dikasi obat penurun panas juga :( Malam itu juga langsung ke dokter, dan hasilnya Epan ada infeksi di saluran pencernaannya.


Selasa, 7 Nopember 2006, Epan udah turun panasnya, tapi bab-nya masih sering (sehari bisa sampe 6 kali). Susu diencerin, makan dilembutin (karena Epan ga mau makan bubur), dan obat diminum 3 kali sehari. Tumben dia bisa bobo sampe 2 kali sehari, biasanya ga mau tidur sampe 2 kali lho, suka main terus (lagi bereksplorasi dengan dunianya yaaa...)


Rabu, 8 Nopember 2006, Alhamdulillah, sudah ga ada lagi bab encer... :) Epan sudah sembuh, tapi masih harus minum obat, karena antibiotiknya harus dihabiskan. Sembuh bersamaan dengan ulang tahun bapaknya yang ke-33.


Tidak lupa juga.. kami sekeluarga mengucapkan :
Selamat Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Batin. Kami mohon ampunan untuk segala salah dan khilaf kami, Semoga tahun depan Engkau mempertemukan kami kembali Dengan Bulan Suci Ramadhan tempat kami menempa diri. AMIN...

Saturday, October 07, 2006

Suka-suka

Iyaaa... lagi suka-suka aja... :))
Paling atas : Opal lagi naik keranjang blanjaan.. daripada gendong teruuuss..
Ke-2 dan ke-4 : Opal ma Epan sama bajunya.. Si kakak lagi ultah.. Si Adik lagi blajar duduk sendiri, hehehehe.
Ke-3 : Lagi melet "weeekkkk" ama si tante... Panjang mana hayoooo????

Opal Ulang Tahun


Opal lagi ultah (lagi-lagi telat postingnya, yaaa karena punya blog baru bulan Agt kemaren, hehhehe). Opal ultah ke-2 pada 4 Juni 2006 yang lalu.
Selamat Ulang Tahun, semoga menjadi anak yang sholeh, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi agama, bangsa dan negaranya, AMIN.
Ibu ama Bapak cuma kasih kado doa, dan buku aja. Dari eyang putri petemon dibuatin kue ultah coklat tuu.. (yang makan ibunya, hehhehe.. matur suwun sanget eyang Timon, udah repot-repot buatin kue ultah, jadi terharu rasanya --> Opal's mom feeling).
Ayooo tiup kue ultahnyaa...

Sunday, October 01, 2006

Epan Lahir

Agak terlambat postingnya, tapi ga pa pa kan? Alhamdulillah, Epan lahir ke dunia ini dengan selamat pada 5 September 2005, pk 10.41 pagi di RSB Lombok Dua Dua, persalinan normalnya dibantu dr. Hari Paraton, SpOG.

Lahir berat 3.6 kg, dan panjang 56 cm. Panjang yaaaa??? (These pictures were taken 5 minutes after he had borned). Ini semua tangis pertama Epan.

Opal dan Bapak

Opal dan bapaknya.. Bapak abis sholat Maghrib, Opal ikutan juga.. (jadi makmum). Opal biasanya ikut sholat dibelakangnya, pake sarung, pake peci, pake sajadah sendiri (sayang gambarnya belum ada). Iya deh nak, semoga kelak jadi anak yang sholeh, AMIN..

Bantal Opal

Ini bantal Opal sayang.. kemana-mana ga bisa lepas darinya (kecuali kalo lagi mandi yaa). Opal bilangnya bantal kuning, padahal warna kuningnya cuma dikit (bebeknya aja yang kuning), bantalnya asli warna biru, hahaha. Pernah dibeliin bantal baru agak besaran, Opalnya nolak, ga mau katanya.. minta bantal kuning aja. hihihi dasar bayi...

Saturday, September 16, 2006

Epan in Action

Anakku yang ganteenggg... (hihiihi ini kata-kata buat nina boboin Epan, kalo rewel). Ganteng kayak bapaknya? hahhahaa.. (waktu masih SMA, rambut masih full.. dan wajah masih amat sangat imut, but now??? hehhehehehe)

Father and Sons

Taraaaaaaa.. Lagi di dokter, mau vaksin DTP ke-3 buat Epan, Opal ga mau ketinggalan ikut. Opal masih ngantuk ya? hehhehhe...

Epan Tumbuh Gigi

Gigi Epan lagi tumbuh pesat, hihihi... jadi suka ngiler, gigit sembarangan and pamer giginya. Seminggu y.l. badannya sempet panas gara-gara tumbuh gigi itu. Tapi kan normal ya? Ayooo cepet tumbuh lagi... biar bisa makan krupuk udang, krupuk gadung, emping, mobil Epan sendiri, hehhehe gak dink. :)

Pesawat Opal

Namanya anak kecil, pesawat baru beli sehari udah ancuuurr.. :D Liat aja, sayapnya udah patah, bisanya jalan mundur. Wes..wes..wes.. besok-besok beli yang dari plastik aja yaaa.. Kecian bapak kaann, hehhehhe. Tapi tetep aja Opal suka pesawatnya. Ada yang mau kasi Opal pesawat baru? Hahahaha.

Saturday, August 26, 2006

Opal Epan Lagi Sakit

Udah dua hari terakhir ini Opal dan Epan sama-sama sakit pilek, yang pertama kena flu Opal. Mungkin karena keseringan gemesin adiknya, akhirnya Epan ikut ketularan dee.. :(
Cepet sembuh ya nak.. Bapak ma ibu ikut sedih dan sakit kalo kalian sakit begitu.
Opal minum Neo Triaminic ma Actifed merah. Kalo Epan Neo Triaminic aja cukup.
OPAL & EPAN
Opal nama panggilan dari Nawfal, Epan nama panggilan dari Reivan. My lovely sons.. Bukan kembar, tapi jarak lahirnya beda 15 bulan, jadi kalo digandengin miriiiiipp si kembar (apalagi kakaknya agak kecil, si adik lebih besar). Ini lagi ama mumnyaaa... Latar belakangnya lagi di halaman kantor bapaknya.